DATAJAMBI – Provinsi Jambi peringkat 3 terbesar pengekspor se-Indonesia, hal ini diungkapkan Gubernur Al Haris di Danau Kerinci, Minggu 7 November 2021.
Gubernur Al Haris mengatakan saya ingin mengajak bapak menteri pertanian ke Kerinci ini, tetapi beliau harus menghadap pak presiden. Beliau sangat apresiasi betul dan membuka diri setelah MoU dengan beliau bahwa dia akan bantu Jambi terutama dibidang perkebunan termssuk juga holtikultura kita. Saya mengatakan ke kepada pak menteri PR beliau untuk mengunjungi Kerinci karena d isana Sektor pertanian luar biasa.
“Sumber daya kita dibidang pertanian pada masa Covid ini ternyata dapat memberikan dampak kepada kita semua. Alhamdulillah Karna covid ini pak Bupati mempunyai program mengajak orang ke ladang untuk berkebun sehingga produksi kita meningkat. Jambi termasuk pengekspor terbesar ketiga se-Indonesia dengan jumlah ekspor 2,6 triliun,” sambungnya.
Gubernur Al Haris mengatakan komoditi pertanian Jambi sangat luar biasa terutama pinang yang menjadi primadona untuk di Ekspor.
“Komoditi yang di ekspor : cangkang, kentang, kayu manis, pinang, kopi termasuk 3 besar ekspor se Indonesia. Pinang Jambi termasuk primadona dalam ekspor karena bibit pinang betara Jambi merupakan pinang terbaik di dunia dan sudah di ekspor ke Arab Saudi dan Pakistan. sementara Kopi Jambi (Kerinci dan Jangkat) juga sangat banyak di minta dari pihal luar negeri untuk di ekspor,” ujarnya.
“Momen covid ini kita jadikan untuk kebangkitan Ekspor, kenapa? Karena ekspor itu paling banyak dari komoditi pertanian. Kami dorong betul ekspor pertanian ini. Pada ekspor pinang perdana ke Saudi arabia kita mengeskpor sebanyak 18 ton dengan nilai U$ 1,5 juta dan kami lepas pinang ke pakistan sebanyak 16 kontainer (288 ton) dengan nilai Rp 8,9 miliar. Pinang kita itu dalam satu bulan di membutuhkan 12.000 kontainer dan pinang Jambi ini merupakan pinang terbaik didunia. Sekarang ini kita baru bisa mengirim 6000 kontainer saja karena kita masih kurang kontainernya. Pinangnya banyak tapi kontainer nya masih kurang,” jelasnya.
“Kita berharap kerinci ini yang pling tinggi nilai jualnya adalah pertanian dan kedua adalah pariwisata. Maka kalo dua sektor ini hidup maka kerinci akan luar biasa. Walaupun sektor pariwisata lumpuh, tapi sektor pertaniannya sangat mendukung sehingga covid tidak begitu terasa” tutupnya.