DATAJAMBI.COM, Jambi – Beberapa warga Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kabupaten Tebo membantah adanya dukungan yang disampaikan oleh Nasrio Wijaya di beberapa media online ke salah satu calon Bupati dan Wakil Bupati pada pilkada 2024.
Masrihadi Putra (Adi SK), Armen Eka Putra, Dodi Efrizal dan yang lainnya merasa keberatan atas pernyataan yang disampaikan itu.
“Kok bisa ya bisa ngomong IKM all in memenangkan Aston, anehnya tidak ada rapat yang diselenggarakan dan mufakat yang diambil,” ucap Armen selaku warga Minang yang ada di Kabupaten Tebo kepada media ini pada Kamis, 24 Oktober 2024.
“Pasalnya jika memang narasi itu adalah statemen Nasrio Wijaya artinya bukan warga IKM yang all in melainkan dirinya pribadi, tetapi kalau narasi itu adalah karangan semata oleh pewarta, malah jelas adu domba, ingat bijaklah dalam membaca,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Adi SK, yang sangat menyayangkan membawa-bawa nama IKM ke ranah politik yang ada di Kabupaten Tebo.
“IKM itu luas, Bro. Perkara pro sana dan sini bukan masalah, pertanyaannya, IKM itu banyak ASN, jangan asal ngomong aja,” ujar Adi SK memberikan statement sambil tertawa.
Adi juga menjelaskan, IKM ini sudah terbentuk pada masa Pak H. Anas, namun vakum bertahun-tahun, lebih dari 5 tahun tidak ada aktivitas.
Karena ingin mendirikan kembali atau meneruskan kembali IKM, rombongan Nasrio Wijaya, Armen, Ustaz Safwandi dan warga IKM lainnya, mengadakan rapat pembentukan tim formatur, tidak lebih dari 5 orang, perlu diketahui, formatur adalah tim yang dibentuk untuk menggantikan pengurus yang sedang menjabat pada saat masa jabatannya berakhir.
Adi yang merasa dirinya juga bagian dari keluarga IKM mengaku, sejauh ini keluarga besar IKM juga tidak akan membawa IKM ke ranah politik pada Pilkada 2024 ini.
“Dalam obrolan kami bersama warga Minang, kami sepakat tidak membawa IKM ke ranah politik,” tutur Adi.
“Perlu diketahui sampai saat ini Ketua IKM tidak ada, kami selaku warga IKM masih mencari sosok yang pantas dan layak untuk menjadi Ketua IKM nantinya,” ucapnya.