DATAJAMBI, Jambi – Keunggulan pasangan Capres 02 Prabowo – Gibran berdasarkan quick count sejumlah lembaga survei dan real count KPU yang menempati angka di atas 50 persen dinilai masih berupa gambaran kecil dari hasil yang sebenarnya.
Direktur Eksekutif Public Trust Institute (PUTIN) Dr. Pahrudin HM, M.A., menyampaikan secara umum metode quick count atau hitung cepat oleh lembaga-lembaga survei bukan fenomena baru lagi. Sebab pasca reformasi metode ini sudah kerap dilakukan dalam penghitungan suara Pemilu.
“itu kan jadi gambaran ya, sekali lagi hitung cepat itu kan bukan hasil resmi bisa benar bisa keliru,” kata Pahrudin, Jumat 16 Februari 2024.
Pahrudin juga menyorot soal margin of error atau tingkat kesalahan dalam metode hitung cepat. Hingga KPU sendiri yang baru menyatakan bahwa terdapat sejumlah TPS yang salah input data.
“Jadi kalau saya melihat, kalau sudah ada yang merasa menang itu sebetulnya keliru gitu. Harusnya jadi catatan aja,” ujarnya.
Namun Pahrudin menyampaikan bahwa margin of error biasanya hanya berada pada angka 0, – 5 %. Dia pun tidak menyangkal soal keunggulan Prabowo-Gibran sejauh ini.
Menurut Pahrudin terdapat sejumlah faktor pendukung yang menjadikan paslon Capres-Cawapres 02 menempati urutan tertinggi sejauh ini. Mulai dari intrik keberpihakan Jokowi hingga pengalaman Prabowo yang sudah 3 kali ikut kontestasi Pilpres.
“Bagaimana dukungan penguasa itu bisa dikatakan darat, laut, udara. Kemudian bagaimana Bansos, BPJS. Karena pemilih kita kan pemilih tradisional gitu,” katanya.
Pahrudin lanjut menyampaikan bahwa Prabowo sudah membangun kekuatan sejak lama, hal ini dinilai menjadi modal besar yang tidak dimiliki oleh pasangan Capres – Cawapres lainnya.
“Tinggal kemudian menambahnya dari sisi Pak Jokowi dalam tanpa petiknya Gibran sebagai representasinya,” katanya.
Hasil quick count dari berbagai lembaga survei yang menyebutkan keunggulan Prabowo-Gibran dibanding paslon lainnya pun dinilai rasional.
“Sangat rasional, karena 2 aspek itu, pertama dia (Prabowo) ada di pemerintahaan dan semua orang meyakini bahwa Pak Jokowi pasti arahnya ke situ (Prabowo),” katanya.(*)