DATAJAMBI, Batanghari – Nama sosok pria bernama Waluyo atau kerap disapa Wal mencuat dalam peristiwa meledaknya sumur minyak ilegal di kawasan Taman Hutan Raya Sultan Thaha Saifuddin, Desa Jebak, Batanghari.
Informasi dari berbagai sumber yang meminta identitas tak disebut, Wal disebut-sebut sebagai salah satu pemain penting dari puluhan sumur minyak yang berada di areal TKP Tahura, Jebak, Batanghari.
Sebagai bos atau salah satu ‘pemain’ ilegal, Wal diduga kerap mengatur koordinasi dengan berbagai pihak demi keberlangsungan ‘mainan’ ilegalnya.
Pasca salah satu sumur meledak di TKP pada Jumat lalu, 9 Februari 2023, dan terus membara dengan kabut hitam pekat di udara hingga kini. Wal seolah ditelan bumi. Upaya konfirmasi yang dilayangkan awak media lewat sambungan seluler, sama sekali tak digubris dia. Padahal bisnis ilegalnya telah makan korban jiwa dan menyebabkan berhektar-hektare lahan tahura terbakar.
Sementara itu Kapolres Batanghari AKBP Bambang Purwanto dalam keterangan resminya menyampaikan pihaknya baru menetapkan 3 tersangka dalam kasus ini. Diantaranya S, E, sudah diamankan di Polres dan terdangka D yang meninggal karena ledakan sumur minyak terbakar.
“Tersangka yang sudah kita amankan berjumlah 2 orang,” kata Kapolres Batanghari AKBP Bambang Purwanto, dalam rilis persnya, Sabtu malam 10 Februari 2024.
Namun terkait diduga salah satu pelaku yakni Wal, belum ada konfirmasi dari Kapolres. Menurut Kapolres pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait pemilik/pemodal sumur minyak meledak itu.
“Sementara ini kita lagi lidik pemiliknya siapa, Reskrim sudah jalan. Kita sudah kerahkan anggota untuk menyisir lokasi,” ujarnya.