DATAJAMBI, Jambi – Mendekati akhir tahun, BPS Provinsi Jambi mencatat Kota Jambi dan Muara Bungo menyumbang inflasi yang cukup tinggi jika dibanding dengan periode yang sama di tahun lalu yakni sebesar 3.75%.
Berdasarkan data BPS, tren inflasi di bulan November tersebut sangat dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas untuk kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau.
“Kita lihat bahwa inflasi tahun kalender (yoy) sampai dengan bulan November 2023 untuk Kota Jambi sebesar 3.82%, Muara Bungo 3.23% dan gabungan keduanya 3.75%,” kata Kepala BPS Jambi Agus Sudibyo, Jumat 1 Desember 2023.
Menurut Agus, jika dibanding dengan wilayah lain di pulau Sumatera, maka Bungo dan Jambi sudah merangkak naik inflasi bulan ke bulannya. Bungo berada di posisi ke-3 dan Kota Jambi menyusul di urutan ke-5 untuk seluruh total kota yang tercatat di IHK Sumatera,” ujarnya.
Dihitung secara tahun ke tahun (yoy), perbandingan inflasi kota Jambi dan Muara Bungo dengan seluruh kota di Indonesia pun mulai bergerak naik ke peringkat atas.
“Mudah-mudahan tidak mencapai sampai kondisi tahun kemarin, tentunya ini membutuhkan upaya dari semua pihak di TPID supaya peringkatnya tidak semakin naik ke atas,” katanya.
Mengacu pada data yang dihimpun pihaknya, Agus menyebut komoditas cabai merah memberikan andil besar terhadap inflasi November pada Kota Jambi dan Muara Bungo dengan andil inflasi 0.5% dan Muara Bungo 0.4%.
Namun disamping kondisi tersebut, Agus juga menyampaikan komoditas yang mengalami penurunan harga atau deflasi di Jambi dan Muara Bungo yakni daging ayam ras, tingkat penurunan harga tercatat sebesar 0.15% untuk Kota Jambi dan 0.07% untuk Muara Bungo.
Secara umum soal beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga tersebut, Agus menyampaikan bahwa
penurunan harga yang terjadi tidak sebesar atau berbanding sama dengan komoditas yang harganya naik.
“Sehingga secara total inflasi kita tinggi, itu kondisi indeks harga konsumen atau perkembangan inflasi yang kami catat untuk kota Jambi dan Muara Bungo,” katanya.