DATAJAMBI, Jambi – Aroma persekongkolan makin tercium dalam kasus tender ulang 28 paket proyek oleh Disperkim Kabupaten Batanghari membuat Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Provinsi Jambi, Ritas Mairiyanto pun terpaksa angkat bicara.
Ritas Mairiyanto menilai tender ulang tersebut janggal dan beraroma persekongkolan. Baginya, alasan menenderkan ulang dengan syarat pendukung seperti soal KIR dan pajak STNK yang mati itu bertentangan dengan aturan hukum.
“Proses tender sekarang sebenarnya sederhana. Harganya logis atau masuk akal dan perusahaan yang bersangkutan dinilai mampu mengerjakan proyek tersebut. Sesederhana itu,” kata Ritas kepada DETAIL.ID pada Selasa malam, 14 November 2023.
Lagipula, Ritas mempertanyakan kenapa harus ditenderkan ulang, mengingat waktu yang sudah sangat mepet. Sementara proses tender masih berlangsung hingga akhir November 2023 ini.
“Waktunya efektif tinggal 25 hari. Apakah pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu? Lagipula, alasan tender ulang, tidak masuk akal,” ujarnya.
Soal kasus di Batanghari itu, dia pun menduga bahwa terdapat persekongkolan yang terjadi di antara Disperkim dengan pihak-pihak terkait dalam kasus ini. Ia melihat syarat-syarat tender ulang justru semakin dipersulit dan mengarah kepada pihak-pihak tertentu.
“Sekarang itu sudah era keterbukaan. Tidak bisa main syarat-syarat pengunci sehingga mengarah pada monopoli pada pihak-pihak tertentu. Enggak bisa lagi model begitu,” tutur Ritas dengan tegas.
Dugaan pengkondisian pemenang lewat persyaratan yang diajukan oleh Disperkim ke UKPBJ pun kian menguatkan dugaan bahwa ini sudah terdapat persekongkolan demi meraup pundi-pundi cuan dari puluhan paket senilai kurang lebih Rp 13 miliar dari kantong kas daerah atau APBD itu.
Ritas pun mendukung penuh bagi Aparat Penegak Hukum (APH) untuk masuk dan menelisik dugaan persekongkolan yang terjadi dalam kasus tender ulang proyek-proyek di Batanghari itu.
“Iya, mendukung (APH) agar kasus ini segera diproses dan diusut tuntas agar kejadian ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,” katanya.