Merangin – Bupati Merangin H Mashuri menyerahkan Musala Safangah yang baru saja selesai dibangun secara pribadi kepada warga RT 10 RW 04 Desa Sungai Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, tempat Musala megah itu berdiri.
Penyerahan kunci Musala Safangah berikut sertifikat tanah Musala tersebut diterima Ketua RT 10 Atrianto disaksikan, Istri Bupati Hj Nurhaida Mashuri dan empat orang warga Abdul Hamid, H Sudirman, M Ihsan serta Al Irsyad Zubaidi.
Sebelum diserahkan ke warga, Musala Safangah itu, terlebih dahulu diresmikan KH Abdul Satar Saleh, didampingi bupati. Peresmian Musala itu ditandai dengan pemukulan beduk dan kentongan Musala yang dilengkapi Air Conditioner (AC).
“Alhamdulillah Musala ini sudah rampung dan sudah saya serahkan ke warga untuk digunakan. Saya harap Musala ini jemaahnya selalu ramai pada setiap sholat lima waktu. Terlebih pada bulan suci Ramadan 1444 nanti,” Bupati.
Tampil sebagai penceramah pada acara yang sekaligus menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1444 H itu, Ketua Dewan Masjid Kabupaten Merangin H Arfandi Ibnu Hajar.
“Mari makmurkan Musala untuk bertakwa kepada Allah SWT, Apalagi kita masuk menyambut bulan suci Ramadan,semoga dengan mushola yang nyaman membuat ibadah kita makin khusuk,” ujar Arifandi.
Tampak hadir para utusan yang mewakili unsur Forkopimda, sejumlah pimpinan pondok pesanten di Merangin, para pejabat di jajaran Pemkab Merangin dan para tokoh agama setempat.
Lalu apa makna dari Safangah yang dijadikan nama Musala itu? Dijelaskan Reza, salah seorang putra Bupati Merangin, kalau makna Safangah itu tidak lain dan tidak bukan adalah nama dari mbahnya sendiri.
“Safangah itu nama ibunya Ayah (Bupati Merangin). Pengabdian Ayah dengan ibunya itu sangat luar biasa dan itu memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab anak laki-laki,” ucap Reza.
Selain dilengkapi AC, Musala yang dibangun hanya butuh waktu enam bulan itu, juga full keramik sampai ke dinding bagian dalam musholla. Dinding Musala di bagian depan dihiasi ornamen bernuansa Islami yang sangat indah.
