Merangin – Masih banyaknya sekolah yang kekurangan guru, dan banyaknya guru yang pindah sebelum masanya pindah menjadi perhatian tersendiri bagi Dinas Pendidikan Merangin, Sehingga banyak keluhan sekolah yang muncul serta banyak kritikan masyarakat soal penempatan guru yang ada.
Namun sikap tegas disampaikan Abdulgani, Kadisdik Merangin, mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan penataan terhadap para guru terlebih guru yang lulus menjadi ASN di tahun 2019 lalu.
” Kita akan lakukan penataan terhadap penempatan para guru, terlebih lagi guru ASN yang lulus tahun 2019 lalu, Banyak laporan yang masuk ke Disdik bukan hanya dari sekolah tapi dari masyarakat yang peduli terhadap dunia pendidikan, Ini menjadi PR besar kami untuk segera melakukan penataan ulang,” ungkap Abdulgani (13/3).
Bahkan soal guru lulusan ASN tahun 2019, Sudah masuk data yang pindah dan belum sampai dengan perjanjian antara guru yang bersangkutan dengan dinas pendidikan, Apalagi moratorium yang di tandatangani guru juga di kirim ke kementrian Menpan RB.
” Mereka pindah hanya dengan surat perintah tugas (SPT) saja, Padahal mereka tau sekolah yang di lamar dulu jauh dari rumah,Dan saat lulus belum sampai lima tahun sudah pindah, Tentu saja merugikan sekolah yang bersangkutan sebab data dapodik terdapat di sekolah lama tapi sudah pindah ke sekolah baru, kadang kepsek tidak bisa berbuat apa apa, dan ini tidak boleh lagi terjadi ,guru yang pindah tidak sesuai prosedur wajib kembali ke sekolah asal mereka mengajar ” ujarnya lagi .
Apalagi jika di lihat dari aturan yang ada, maka Jika guru yang belum boleh pindah sesuai dengan moratorium maka bisa saja di keluarkan dari data dapodik dan di anggap mengundurkan diri dari status sebagai ASN.
“Kita tidak melarang guru pindah dekat dengan keluarga, Tapi sesuai dengan aturan saja, sebab jika dilanggar maka aturan yang memberikan sanksi tegas, kita minta masyarakat ikut mengawasi sebab pendidikan juga tangung jawab bersama” ucapnya.