Medan – Sebagai walikota, Bobby Nasution telah berupaya keras mengatasi dua problem utama kota Medan, yakni banjir dan kemacetan.
Di wilayah utara, tepatnya di kawasan Belawan, saat ini Bobby tengah membangun tanggul raksasa penahan banjir.
Pembangunan tanggul itu dibantu oleh Pemprov Sumut dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sementara di kawasan Martubung, Bobby membangun kolam retensi berskala besar.
Tanggul dan kolam retensi itu dimaksudkan untuk mengatasi banjir yang sangat parah di kawasan Utara Kota Medan.
Namun hal itu ternyata tak cukup untuk mengatasi banjir. Nah, dalam waktu dekat Bobby berencana membangun dua lagi kolam retensi.
Paparan desain yang mendetail terkait kolam retensi itu telah didengar Walikota Medan Bobby Nasution dari dinas terkait di jajaran Pemko Medan.
“Kolam retensi yang akan dibangun adalah di kawasan selatan, khususnya di Kecamatan Medan Selayang dan di Universitas Sumatera Utara (USU),” kata Bobby Nasution.
Sementara untuk mengatasi kemacetan, Bobby bilang Pemko Medan bakal bekerjasama kembali dengan Kementerian PUPR.
Khususnya untuk membangun jalan bawa tanah atau underpass di Jalan Juanda Simpang Jalan Brigjen Katamso, dan Jalan HM Yamin Simpang Jalan Jawa.
Namun untuk pembangunan underpass di Jalan HM Yamin Simpang Jalan Jawa, menantu Presiden Joko Widodo ini mengingatkan agar mendapatkan perhatian serius.
Sebab ia yakin pembangunan fisik di kawasan tersebut akan menimbulkan efek yang luar biasa, khususnya kemacetan.
“Perlu dipastikan lagi efek dan dampak dari rencana pembangunan underpass tersebut,” kata dia.
Apalagi, ujarnya, di kawasan Jalan HM Yamin dan Jalan Jawa ada bangunan yang diduga merupakan cagar budaya.
“Apalagi kawasan itu juga merupakan kawasan yang cukup padat,” kata suami Kahiyang Ayu ini.
“Hal ini harus mendapat perhatian serius dan perlu diperjuangkan agar rencana pembangunan underpass dapat segera dilakukan,” ucap Bobby Nasution.
Reporter: Heno