DATAJAMBI, Jambi – Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) masih jadi momok yang menakutkan, waktu mencatat Provinsi Jambi berkali-kali diselimuti pekatnya kabut asap.
Menyikapi hal tersebut Mapala Oase Fakultas Hukum Univesitas Jambi menggelar seminar nasional bertajuk “Strategi Mitigasi Karhutla Dibawah Bayang-bayang El-Nino” pada Senin lalu 23 Oktober 2023.
Acara ini digelar sebagai pengingat bagi semua pihak akan bahaya karhutla dan upaya mitigasi sedini mungkin guna cipta kondisi lingkungan yang sehat dalam suasana musim yang kian tak menentu.
Menghadirkan sejumlah narasumber macam, Prof.Dr. Helmi, S.H., M.H Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Jambi dan Ginda B Harahap, S.PD, M.Si staff kajian advokasi Walhi ED Jambi.
Mapala Oase juga tak lupa mengundang perwakilan instansi pemerintah terkait seperti Dulfikar Siagian, S.P, M.Si dari Dinas Kehutanan Provinsi Jambi kemudian Andre Eko Rinjani, S.E, M.E selaku Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jambi.
Acara diskusi usai seminar pun berlangsung cukup alot sebab para peserta yang didominasi oleh mahasiswa pecinta alam dan para pegiat lingkungan Jambi menilai audiens hanya diceritakan soal peristiwa karhutla yang sedang terjadi.
Ketua Mapala Oase, Rindang Jorgi Sihole pun menyampaikan dirinya sangat miris dengan kondisi sekarang bahwa peristiwa karhutla masih saja terjadi dan parahnya Provinsi Jambi sempat berada di urutan nomor 1 di Indonesia dengan indeks kualitas udara yang buruk.
“Ini tentu dikarenakan pihak yang tidak bertanggung jawab melakukan pembakaran hutan dan lahan. Dampaknya pun harus kita tanggung bersama, tak sedikit masyarakat yang menderita penyakit ISPA. Ini juga merupakan evaluasi bagi aparat penegak hukum dan pemerintah, bahwa masih ada celah buat para pelaku pembakar lahan yang tak termonitor oleh mereka aparat penegak hukum,” kata Jorgi.
Ketua Mapala Oase itu pun berharap, lewat seminar ini kalangan mahasiswa maupun masyarakat benar-benar sadar akan pentingnya melakukan upaya mitigasi karhutla, terutama dengan fenomena el-nino saat ini.
Usai seminar Mapala Oase langsung adakan aksi nyata dengan mengundang Pecinta Alam se-Kota Jambi dan mahasiswa/i Universitas Jambi untuk berpartisipasi dalam aksi penanaman 1.100 pohon di Taman Hutan Raya (Tahura) Desa Sponjen, Kecamatan Kumpe Hilir, Kabupaten Muarojambi. Aksi nyata tersebut kemudian berakhir pada Sabtu 28 Oktober 2023 bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda.
“Kegiatan ini tujuannya untuk meningkatkan kesadaran setiap elemen masyarakat, bahwa kita harus peduli dan menjaga lingkungan,” kata Ketua Pelaksana Kegiatan, Raden Arya Satria.