Seorang ahli jantung menyebut, beberapa makanan nabati yang tampaknya lebih sehat sebenarnya dapat meningkatkan kadar kolesterol sebab merupakan sumber lemak jenuh yang mengejutkan.
Harmony Reynolds, seorang ahli jantung di NYU Langone, mengatakan dia memperhatikan pola pada pasiennya yang mengonsumsi lebih banyak minyak kelapa, bahan utama dalam makanan olahan vegan.
“Saya mencoba untuk bertanya kepada pasien tentang hal ini karena saya melihat banyak pasien yang kolesterol jahatnya naik karena mereka menerapkan makanan yang mengandung minyak kelapa,” katanya, melansir Insider.
Reynolds mengatakan minyak kelapa adalah salah satu makanan yang hampir tidak pernah dia makan sebagai ahli jantung. Sebab, minyak kelapa mengandung jenis lemak tinggi yang disebut lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat.
Kini, sudah sangat banyak kasus kolesterol jahat atau LDL yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
Memeriksa label pada kemasan dapat membantu mengetahui berapa banyak kadar minyak kelapa yang mungkin dikonsumsi.
Menurut pedoman American Heart Association (AHA), seseorang harus menyeimbangkan asupan lemak jenuh dan menjaganya kurang dari 6 persen dari total kalori.
Pasalnya, minyak kelapa sering digunakan sebagai pengganti mentega dalam memanggang dan memasak hidangan pola makan vegan. Minyak ini populer sebab menyediakan sumber lemak yang padat pada suhu kamar untuk membantu memberikan tekstur yang tepat pada makanan.
Namun, muncul kesalahpahaman bahwa minyak kelapa merupakan alternatif yang lebih sehat untuk mentega atau minyak biji seperti kanola. Hal ini dikarenakan minyak kelapa lebih banyak mengandung lemak jenuh daripada mentega.
Minyak kelapa juga rupanya tinggi kalori, yang bisa merugikan jika Anda tengah mencoba menjaga berat badan Anda. Diketahui, satu sendok makan minyak kelapa dapat menambah sekitar 120 kalori.
Salah satu alasan minyak kelapa kadang-kadang dianggap sehat adalah tingginya jenis asam lemak yang disebut trigliserida rantai menengah.
Menurut beberapa bukti, jenis asam lemak tersebut dapat diserap lebih cepat daripada sumber lemak lainnya, sehingga berpotensi meningkatkan penurunan berat badan, energi, dan kesehatan otak.
Namun menurut Cleveland Clinic, minyak kelapa tetap harus digunakan dengan cermat dalam pola makan. Penelitian menunjukkan minyak zaitun adalah pilihan yang lebih sehat, dengan beberapa bukti dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Tak hanya itu, tidak sedikit makanan nabati yang mengandung minyak kelapa juga diproses secara ultra, yang berarti mengandung aditif seperti garam, gula, dan lemak, dan seringkali memiliki lebih sedikit nutrisi dan serat.
Penelitian menunjukkan makan terlalu banyak makanan olahan dapat meningkatkan risiko penyakit seperti penyakit jantung dan kanker. Ahli diet merekomendasikan untuk membatasi makanan olahan, meskipun itu nabati.
Mereka menyarankan untuk mengikuti pola makan nabati yang kaya akan makanan utuh seperti buah, sayuran, biji-bijian, sayuran kacang-kacangan, dan polong-polongan.
Bukti menunjukkan manfaat pola makan nabati yang sehat termasuk menambah tahun hidup, mengurangi risiko penyakit kronis, dan meningkatkan suasana hati dan energi.
(del/lth)