Wajah & Masa Depan Jambi
  • Home
  • Advertorial
  • Daerah
  • Perkara
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Wajah & Masa Depan Jambi
  • Home
  • Advertorial
  • Daerah
  • Perkara
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Wajah & Masa Depan Jambi
No Result
View All Result
Home Nasional

Deputi KPK soal Indeks Korupsi Anjlok: Politisi Bisa Jadi Pebisnis

Prisat by Prisat
2 Februari 2023
in Nasional
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Related posts

Peduli Koperasi, Al Haris Pernah Terima Penghargaan yang Hanya Diberikan Kepada 3 Gubernur se-Indonesia

Peduli Koperasi, Al Haris Pernah Terima Penghargaan yang Hanya Diberikan Kepada 3 Gubernur se-Indonesia

7 Oktober 2024
Al Haris Ucapkan Terima Kasih kepada Atlet PON Jambi, Al Haris: Prestasi yang Luar Biasa

Al Haris Ucapkan Terima Kasih kepada Atlet PON Jambi, Al Haris: Prestasi yang Luar Biasa

14 September 2024
Jakarta – Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengatakan salah satu biang kerok skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2022 merosot alasannya adalah tak ada larangan politisi merangkap menjadi usahawan.

“Politisi, kepala lembaga dan kepala daerah mampu menjadi pengusaha dan tidak ada aturan conflict of interest-nya. Sayangnya, tidak ada yang bergerak membuat perbaikannya,” ujar Pahala melalui keterangan tertulis dikutip Rabu , 1 Februari 2023.

Pahala menyoroti skor indikator Political Risk Service (PRS) International Country Risk Guide yang turun signifikan dari tahun lalu 48 menjadi 35. Menurutnya, keadaan itu menunjukkan para pelaku usaha menghadapi risiko politik dalam berusaha di Indonesia.

“Maka untuk menekan risiko itu, butuh terobosan dan harapan untuk bergerak dan berganti bahu-membahu secara masif dengan meninggalkan ego sektoral,” katanya.

Pada sektor politik, KPK memperlihatkan catatan tingginya keterlibatan politisi dalam tindakan melawan hukum korupsi. Salah satu akar duduk perkara yakni pendanaan partai politik.

“Semua orang tahu partai politik enggak ada sumber uangnya kecuali dari perlindungan pemerintah yang sungguh kecil. Setengah mati kita ajukan ayo dong parpolnya kita perkuat. Pertanyaannya memang ada jaminannya bila partai kuat enggak ada korupsi? Ya enggak ada,” kata Pahala.

“Tapi kan ada upaya logisnya bila partai politik itu besar lengan berkuasa baru dikenakan sanksi, kalau ia tidak terbuka contohnya, baru kita minta pertanggungjawaban untuk kader-kadernya yang duduk di pemerintahan atau yang duduk di dewan perwakilan rakyat,” tuturnya.

KPK, kata Pahala, menghendaki harmonisasi aneka macam kebijakan antar-kementerian, lembaga, serta pemerintah kawasan yang tumpang tindih. Hal itu biar pelaksanaan operasional di lapangan tidak lagi terhambat dan memiliki peluang menjadikan peluangterjadinya korupsi.

Pahala mencontohkan dalam perbaikan tata kelola pelabuhan dan penerapan Online Single Submission (OSS).

“Perbaikan-perbaikan ini akan mempermudah masyarakat untuk berupaya dan pada kesannya akan menghidupkan iklim bisnis yang sehat,” kata Pahala.

Lebih lanjut, Pahal memberikan pentingnya penguatan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Berdasarkan catatan KPK, ada empat hal yang mesti didorong perbaikan ialah ketersediaan SDM, kewenangan, budget, dan kompetensi.

Selain itu, kata Pahala, perlu perbaikan di sektor pengadaan barang/jasa dan perizinan. Data KPK menawarkan modus korupsi pengadaan barang/jasa mencapai 277 masalah, sementara perizinan 25 perkara.

“Sekarang yang kita butuhkan ialah terobosan dan kerja bareng . KPK tidak mampu sendiri, perlu kerja ekstraordinary dari seluruh pihak hingga kesudahannya kita bisa yakin CPI [Corruption Perceptions Index] nantinya mampu kembali meningkat,” ujarnya.

Sebelumnya, Transparency International Indonesia (TII) mengungkapkan IPK Indonesia tahun 2022 berada di skor 34 atau turun empat poin dari tahun 2021.

Indonesia menempati peringkat 110 dari 180 negara yang dilibatkan. IPK Indonesia tahun 2022 dinilai mengalami penurunan terburuk sepanjang sejarah reformasi.

“Negara-negara dengan demokrasi yang berjalan baik itu rata-rata korupsi indeksnya ada di angka 70. Sebaliknya, negara-negara dengan otokrasi, istilahnya adikara, itu rata-rata tingkat korupsinya jauh lebih rendah,” kata Deputi Sekretaris Jenderal TII Wawan Suyatmiko.

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Lagi
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)

Terkait

Previous Post

Ma’ruf Amin Nisbatkan Diri Jadi ‘Rais Aam Darurat’ PBNU

Next Post

Anggota DPRD Provinsi Jambi Sambangi Ditlantas Polda Jambi

Next Post
Anggota DPRD Provinsi Jambi Sambangi Ditlantas Polda Jambi

Anggota DPRD Provinsi Jambi Sambangi Ditlantas Polda Jambi

RECOMMENDED NEWS

7 Kali Servis Innova Zenix Mampu Gratis, Selebihnya Mulai Rp 1 Jutaan

7 Kali Servis Innova Zenix Mampu Gratis, Selebihnya Mulai Rp 1 Jutaan

2 tahun ago
Fraksi PDIP Minta Gibran Genjot PAD Sektor Lain Ketimbang Naikkan PBB

Fraksi PDIP Minta Gibran Genjot PAD Sektor Lain Ketimbang Naikkan PBB

2 tahun ago
Pansus 3 DPRD Provinsi Jambi Rapat Membahas Tiga Ranperda Pemerintah Provinsi Jambi

Pansus 3 DPRD Provinsi Jambi Rapat Membahas Tiga Ranperda Pemerintah Provinsi Jambi

3 tahun ago

Banggar DPRD Provinsi Jambi Meminta Gubernur dan TPAD Percepat Program Dumisake

2 tahun ago

FOLLOW US

  • 2.4k Followers

POPULAR NEWS

  • Sadis, Gadis Cantik Diwafatkan dengan Leher Nyaris Putus

    Sadis, Gadis Cantik Diwafatkan dengan Leher Nyaris Putus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bangkitnya Pabrik Kelapa Sawit PT PAL dengan Manajemen Baru Sudah Dinantikan Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LSM Mappan Minta Calon Kadis Pendidikan Muarojambi Ini Jangan Sampai Terpilih Karena diduga Banyak Kasus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Petinggi Tim Sukses Aspan – Tono Ramai-ramai Dukung Romi Haryanto untuk Gubernur Jambi, Ada Apa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semua Siswa SMK 3 Tak Bisa Ikut Seleksi SNMPTN, Kabid SMK Disdik Provinsi Terkesan Lempar Tanggung Jawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Wajah & Masa Depan Jambi

Ikuti DataJambi di Sosial media:

Post Terbaru

  • Parah! Lewat Orang Kepercayaannya Kadinkes Muarojambi Diduga Kutip Setoran Dana BOK dari 22 Puskesmas
  • Alkes RSUD Ahmad Ripin Senilai Rp 14.8 Miliar Dalam Proses Pengiriman Namun Direktur dan Kadinkes Malah Bungkam
  • MK Putuskan Sekolah Gratis, BBS: Kita Tidak Kuat
  • Dewan Minta Pemkot Relokasi PKL Liar di Talang Banjar dengan Baik dan Adil
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2022 datajambi.com • Created by Prisat

No Result
View All Result
  • Home
  • Advertorial
  • Daerah
  • Perkara
  • Peristiwa

Copyright © 2022 datajambi.com • Created by Prisat