DATAJAMBI, Medan – Pihak Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah menggelar survei harga produsen gabah di Sumatera Utara pada Maret 2024.
Kepasa para wartawan di Medan, Senin (1/4/2024), Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin menyebutkan hasil survei itu telah mencatat 141 observasi transaksi penjualan gabah di 13 kabupaten terpilih.
Adapun komposisi terbanyak, kata dia, didominasi oleh gabah jering panen (GKP) sebanyak 92 observasi (65,25 panen), disusul gabah luar kualitas sebanyak 43 observasi (30,50 persen), dan gabah kering giling (GKG) sebanyak 6 observasi (4,26 persen).
“Di tingkat petani pada bulan Maret, harga gabah tertinggi senilai Rp. 7.363 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Ciherang di Kabupaten Toba,” ucap pria yang akrab disapa Pak Hasan ini
Sedangkan harga terendah, kata dia, adalah senilai Rp. 5.500 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Ciherang dan IR 64 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura)
“Di tingkat penggilingan pada Maret, harga gabah tertinggi senilai Rp. 7.463 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Ciherang di Kabupaten Toba,” ia menambahkan
Sedangkan harga terendah senilai Rp. 5.600 per kg berasal dari Gabah kualitas GKP varietas Ciherang dan IR 64 di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Rata-rata harga gabah kelompok kualitas GKG di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 3,71 persen dari Rp. 7.158 per kg pada Februari menjadi Rp. 6.892 per kg pada Maret.
“Kelompok kualitas GKP juga mengalami penurunan sebesar 1,23 persen dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp. 6.208 per kg menjadi Rp. 6.131 per kg,” ujar Hasan.
Berikutnya ia mengungkapkan bahwa rata-rata harga gabah kelompok kualitas GKG di tingkat penggilingan mengalami penurunan sebesar 4,82 persen dari Rp. 7.320 per kg pada Februari menjadi Rp. 6.967 per kg pada Maret.
“Kelompok kualitas GKP juga mengalami penurunan sebesar 0,68 persen dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp. 6.345 per kg menjadi Rp. 6.301 per kg,” tegas Nurul Hasanudin.