DATAJAMBI, Merangin – Merangin mulai terkepung banjir. Intensitas curah hujan yang cukup tinggi membuat banjir besar menghantam sejumlah desa di wilayah Kabupaten Merangin. Seperti yang terjadi Desa Pulau Bayur, Kecamatan Pamenang Selatan, banjir besar terjadi merendam puluhan rumah warga, bahkan jembatan gantung yang dibangun tahun 1986 lantai jembatannya habis terbawa air banjir.
Menurut Sabar, Kades Pulau Bayur, kejadian banjir besar terjadi pada pukul 03.00 dinihari. Air yang datang tiba-tiba membuat warga yang tengah tertidur lelap tidak bisa menyelamatkan harga benda miliknya.
“Air tiba-tiba datang dan merendam rumah rumah warga. Banyak harta benda yang tidak bisa diselamatkan. Barang elektronik, sepeda motor dan juga berkas-berkas surat berharga warga ikut rusak,” katanya.
Bukan itu saja. Satu dusun yang terdiri tiga RT terisolir dan lebih dari 40 KK tidak bisa beraktivitas ke luar rumah sebab akses satu satunya jembatan gantung habis tersapu air bah.
“Ada tiga RT yang terisolir. Jembatan gantung habis tidak bisa dilewati sebab tinggal tali lantai saja yang masih utuh sementara lantainya habis tersapu air,” ujarnya.
Untung, Camat Pamenang Selatan saat di lokasi mengatakan, bukan hanya rumah saja yang terendam tapi ada satu sekolah dasar yang terendam banjir.
“Sekitar 200 rumah dan satu sekolah SD yang ikut terendam. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Saat ini sudah kami laporkan kepada Pemerintah Kabupaten Merangin dan kami masih menunggu bantuan dari dinas terkait,” kata Camat.
Dari data yang dihimpun, banjir besar menghantam Kabupaten Merangin dan tidak kurang dari 17 desa terendam banjir, dua jembatan gantung hanyut dihantam banjir.
Desa desa yang terkenal dampak yaitu Desa Muara Lengayo, Rantau Jering, Tiaro, Muara Langit, Pulau Rengas Ulu, Pulau Rengas, Biuku Tanjung, Pulau Bayur, Rantau Limau Kapas, Sakai, Teluk Sikumbang, Kungkai, Dusun Bangko, Dusun Mudo, Pasar Bangko, Salam Buku dan Muara Kelukup.
Reporter: Daryanto