DATAJAMBI, Jambi – Ada-ada saja memang tingkah PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912, dari tingkat pusat sampai ke daerah, semua punya masalah yang sama. Namun sampai saat ini tak jelas bagaimana strategi atau solusi konkret penyelesaian masalah yang ditawarkan oleh Bumiputera bagi para nasabahnya.
Di cabang Jambi yang berada di Kawasan Sungai Putri, Telanaipura, Jambi, klaim dana nasabah tak kunjung dibayar-bayar. Nasabah selalu disambut dengan dalih masalah keuangan yang tak kunjung selesai di tubuh perusahaan asuransi raksasa itu.
Sebut saja namanya, Joker. Sudah lama dia jadi nasabah Bumiputera Cabang Jambi untuk polis pendidikan. Namun ketika mengajukan klaim dana asuransi, Joker malah buntung. Bayangkan iuran asuransi yang sudah dibayarkan tiap bulan selama bertahun-tahun itu ternyata tak bisa ia klaim buat keperluan keluarganya.
“Mereka selalu beralasan sedang melakukan penjualan aset, untuk pembayaran kewajibannya. Itu-itu aja terus,” kata Joker, belum lama ini.
Si Joker pun mengaku dirinya berkali-kali menghubungi pihak Bumiputera Jambi, namun pimpinan cabang Bumiputera malah terkesan acuh.
“Alasannya mereka sedang menjual aset. Belum tahulah ini kapan klaim asuransinya bisa. Saya tanya sama orang Bumiputera, eh saya malah dikirimi berita,” ujarnya.
Dalam masalah keuangan yang terus bergulir itu, sekilas Bumiputera sudah jadi sorotan tajam OJK. OJK pun telah menerima Rencana Penyehatan Keuangan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (RPK), surat pernyataan tak keberatan pun dikeluarkan oleh OJK pada Februari lalu.
Namun seiring waktu berjalan RPK tampak tidak berjalan optimal. Nasib Joker dan para nasabah Bumiputera lainnya pun tak kunjung ada kejelasan dari perusahaan asuransi raksasa itu. Mereka dibuat menunggu tanpa ada kejelasan untuk waktu yang tidak ditentukan.