Medan – Sebagai upaya mendukung penanganan kesehatan yang merupakan satu dari lima program prioritas yang ditetapkan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, seluruh jajaran kesehatan di lingkungan Pemko Medan mulai dari tingkat yang paling dasar yakni kewilayahan dituntut untuk melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Terkait itu, seluruh puskesmas di Kota Medan yang menjadi fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama pun mulai menghadirkan sejumlah inovasi guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Salah satunya Puskesmas Teladan lewat program Jemput Bola Kader (Bolader) TB (Tuberculosis). Program ini dilakukan untuk mencegah peningkatan penemuan kasus dan drop out pengobatan pasien TB Paru.
Kepala UPT Puskesmas Teladan dr Kus Puji Astuti menjelaskan, program Bolader TB ini mulai hadir sejak Maret 2019. Lewat program ini, terang Puji, Puskesmas Teladan menargetkan penemuan kasus baru di tahun 2023 sebanyak 251 orang.
Adapun upaya yang dilakukan agar program Bolader TB berjalan optimal, jelas Puji, Puskesmas Teladan melakukan sejumlah langkah di antaranya melakukan pelatihan dan pembinaan kader TB agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
“Tugas dari kader TB adalah mendampingi pasien melakukan pemeriksaan di puskesmas. Lalu, jemput bola dengan melakukan kunjungan ke rumah penderita TB untuk mengingatkan pasien agar teratur minum obat. Serta jemput bola untuk investigasi kontak agar anggota keluarga penderita TB bersedia memeriksakan diri ke puskesmas,” kata Puji.
Di samping itu, lanjutnya, mengalokasikan anggaran untuk biaya transportasi kader TB menggunakan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Kemudian, melakukan koordinasi dengan kecamatan dan kelurahan.
“Serta, melakukan koordinasi dengan jejaring layanan TB di wilayah kerja Puskesmas Teladan,” ujarnya.
Reporter: Heno