Batanghari – Pemerintah Pusat telah menetapkan bahwa pada tahun 2024, seluruh Indonesia harus 0% kemiskinan ekstrem.
Oleh karenanya pada tahun 2023 ini, Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief, S.E. mengajak semua pihak termasuk Pemerintah Desa untuk bersama-sama menyelesaikan kemiskinan ekstrem ini, dengan membuat program kegiatan yang terarah, terukur dan tepat sasaran melalui APBDes. Karena untuk penanggulangan kemiskinan ini harus dilakukan secara serius, bersama dan sungguh-sungguh.
“Saya minta semua pihak termasuk Pemerintah Desa untuk bersama-sama menyelesaikan kemiskinan ekstrem ini, dengan membuat program kegiatan yang terarah, terukur dan tepat sasaran melalui APBDes,” ujar Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief, S.E. pada kegiatan halal bihalal di serambi rumah dinas Bupati Batanghari kemarin.
Selain itu, kata Bupati, target nasional penurunan angka stunting di tahun 2024 harus mencapai 14%.
“Saya berharap di tahun 2024, kita bisa mencapai target nasional tersebut, yaitu zero stunting. Artinya, untuk itu saya berharap desa ikut serta membantu dan bersinergi untuk penanganannya,” kata Bupati Fadhil Arief.
“Saya minta desa ikut serta dalam penanganan stunting mulai dari hulunya, yakni memastikan gizi ibu hamil dan masa pertumbuhan kehamilannya serta gizi anak pasca melahirkan. Makanya peran dan anggaran Posyandu harus ditingkatkan,” ujar Bupati Fadhil Arief lagi.
Pemerintah Desa juga diminta Ikut berkontribusi dalam menyukseskan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024 nantinya, termasuk dalam upaya menjaga keamanan, ketertiban dan kondusifitas desanya masing-masing.
“Saya minta anggota BPD bersama-sama Kepala Desa untuk memastikan seluruh warga yang memiliki hak suara agar terdaftar dalam daftar pemilih,” kata Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief.
“Agar pada pelaksanaan Pemilu tidak ada masyarakat yang tidak berpartisipasi hanya karena alasan tidak terdaftar dalam pemilih,” ujarnya.
Disamping itu, lanjut dikatakan Bupati, pada saat ini kita sedang mengalami kondisi cuaca yang tidak menentu. Kondisi cuaca yang cenderung panas dan lembab.
Berdasarkan prediksi BMKG, kemarau akan berada pada puncaknya pada Juli dan Agustus. Mengingat kemarau kering ini sangat berpotensi menimbulkan karhutla, maka Bupati mengajak kepala desa agar terus mensosialisasikan kepada masyarakat dalam setiap kesempatan untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, melakukan pemantauan dan pencegahan jika terdapat hotspot, segera lapor BPBD atau pos Karhutla terdekat dan jangan menunggu api membesar,” kata Bupati Batanghari.