“Sangat disayangkan, beliau kan selaku figur dari Aremania,” kata Devi Athok, usai memberikan kesaksian di persidangan Tragedi Kanjuruhan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa , 31 Januari 2023.
Devi mengakui Yuli Sumpil sempat ke rumahnya usai dua anaknya meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan. Namun sesudah itu Yuli tak tampakturut mengawal jalannya proses hukum perkara ini.
“Memang waktu itu [Yuli] ke rumah saya, hari Minggunya [2 Oktober 2022], tetapi seharusnya ikut menemani lah proses hukumnya mirip apa,” ujar Devi.
Yuli lalu baru muncul di publik lagi dewasa ini, pasca-agresi Arek Malang Bersikap di Kantor Arema FC, Minggu , 29 Januari 2023, yang berujung geger sampai perusakan.
“Ya itu bagaimana slogan Satu Jiwanya, melihat saudara-saudaranya dibantai seperti itu masak masih mementingkan logo, seharusnya lebih mengawal korban dan keadilan kerabat-saudaranya di [proses] hukum ini,” ucapnya.
“Berarti kan telah tidak Salam Satu Jiwa,” sambung Devi.
Devi pun berpesan kepada Yuli, Aremania, dan seluruh Arek Malang semoga bersatu dan tidak gampang diprovokasi untuk berjuang bareng demi keadilan.
“Kita mesti berpikiran masbodoh, menyikapi ini dengan kepala masbodoh, jangan terprovokasi oleh siapapun, alasannya adalah ini demi kemanusiaan,” ucap Devi.
Sebelumnya ratusan Aremania bareng koordinator daerah mengunjungi kantor Arema FC di Jalan Mayjend Pandjaitan, Kota Malang, Selasa , 31 Januari 2023. Ratusan Aremania itu disambut perwakilan administrasi Arema FC dan Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI).
Mereka berdialog. Dirigen Aremania, Yuli Sumpil, mengaku menyayangkan aksi rusuh di Kantor Arema FC yang berbuntut perusakan sampai pembakaran logo selesai pekan kemudian.
“Logo kita dihancurkan oleh sahabat kita sendiri. Logo ini enggak bersalah, teman kita banyak yang meninggal, alasannya membela logo ini [Arema FC]. Ini pengkhianatan Arek Malang. Saya tidak dendam, namun jangan sampai logo ini dirusak,” kata Yuli, saat obrolan Selasa , 31 Januari 2023.
(frd/har)