Nunez menjadi rekrutan anyar The Reds pada awal musim ini. Diharapkan bisa menjadi juru gedor Liverpool, Nunez malah layu. Alih-alih jadi sosok menyeramkan di depan gawang lawan, pemain asal Uruguay itu malah menjadi bahan olok-olok.
Pemain 23 tahun itu sebenarnya tak benar-benar mandul. Nunez menyarangkan 10 gol di berbagai ajang musim ini, namun kegagalan menuntaskan peluang emas di saat Liverpool butuh gol membuat mantan pemain Benfica itu jadi sorotan.
“Ada perubahan yang begitu besar. Di sini [Inggris], liganya begitu kuat, lebih kompetitif. Saya tidak menyangka seketat itu. Nico Otamendi [mantan pemain Manchester City dan menjadi rekan Nunez di Benfica] sudah bilang soal itu, tapi saya masih tidak menyangka,” akunya dalam wawancara dengan Sky Sports.Â
“Itu membuat saya benar-benar terkesima. Tidak ada tim yang jelek. Mereka bisa ada di liga ini karena sebuah alasan. Sepak bola lebih susah dibanding di Portugal dan lebih kompetitif. Anda tidak punya banyak waktu,” kata Nunez menyambung komentarnya.
Saat ini Liverpool tersisih dari persaingan gelar juara. Jika pada musim-musim sebelumnya Si Merah ada di papan atas, kali ini Liverpool ada di peringkat kesembilan dengan 29 poin.
Berbeda 21 poin dari Arsenal di puncak klasemen, sulit bagi Liverpool bersaing menjadi juara. Hanya saja Liverpool masih punya kans merapat ke zona Eropa.
Nunez pun merasa sudah mulai fase adaptasi dengan lingkungan dan menyiratkan kesanggupan tampil dengan performa lebih baik lagi.
“Saya pikir setelah beberapa bulan pertama adaptasi, segalanya mulai membaik. Saya merasa ada di rumah. Saya merasa senang. Saat saya datang, saya menanti saat untuk berlatih, beruntung, ada orang-orang di sini yang bicara dengan bahasa Spanyol.”
“Mereka mendukung saya dengan baik dan mereka terus mendukung saya sampai hari ini. Itulah mengapa kami di sini sekarang. Kami adalah sebuah tim. Jika kami bisa saling membantu, itu adalah hal yang bagus,” kata Nunez.
(nva/rhr)