Bus Persis diserang suporter Persita usai melakoni pekan ke-21 Liga 1 2022/2023 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang. Lemparan bermacam benda penunjang tuan rumah membuat beling bus Persis pecah.
Serangan penunjang Persita itu di mata Gibran Rakabuming menciptakan suporter sepak bola Indonesia belum jera dengan insiden Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 yang menewaskan 135 orang.
Dalam cuitan di Twitter, Gibran berasumsi tidak adanya hukuman yang tegas kepada suporter menciptakan pendukung klub lain tidak jera. Karena itu Gibran berharap Erick Thohir yang tengah mencalonkan diri selaku ketum PSSI bisa membereskan dilema suporter ini.
“Kalau di Malang tidak dieksekusi, maka yang lain tidak akan takut berbuat serupa. Dan ini akan terus terjadi selama tidak ada ketegasan terhadap suporter,” kata Gibran.
“Saya berharap banyak terhadap pak @erickthohir. Ini PR besar untuk Anda. Entah twit aku ini dianggap apa enggak sama PSSI,” ucap Gibran menyertakan.
Dalam potensi itu Gibran juga mengajak terhadap semua bagian sepak bola Indonesia serius membereskan dilema sepak bola Tanah Air.
“Ayo semua yang serius. Hari ini bus Persis yang jadi korban. Entah apa lagi yang terjadi esok,” tutur Gibran.
“Ini semua seperti bom waktu. Tinggal nunggu giliran apes aja Bos. Saya ulangi ya! Tinggal nunggu giliran apes,” kata Gibran melanjutkan.
Dalam rilis di situs resmi Persis menentukan menemani duduk perkara ini hingga tamat. Laskar Sambernyawa juga melaporkan satu ofisial luka ringan akibat serangan tersebut.
Sementara itu Persita mengutuk agresi penyerangan itu. Pendekar Cisadane juga melaporkan oknum penyerangan itu ditangkap dan diproses secara hukum.
“Kami sungguh menyesalkan peristiwa pelemparan yang terjadi kepada bus tim Persis Solo dalam perjalanannya usai pertandingan hari ini,” tulis Persita di Instagram.
“Tidak ada ruang untuk vandalisme dan kekerasan dalam sepak bola! Baik di dalam maupun luar lapangan.”
(sry)