DATAJAMBI.COM, JAMBI – Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto ikut menanggapi Inflasi di Jambi yang mencapai 8,55 Persen. Angka tersebut merupakan yang tertinggi di Indonesia.
Edi mengatakan inflasi yang terjadi di Jambi merupakan pukulan bagi pemerintah setempat dia meminta agar pemerintah dan seluruh stakeholder serta tim inflasi di daerah mengambil langkah strategis.
“Ini bahaya untuk perekonomian kita, saya berharap melakukan terobosan bagaimana inflasi bisa turun. Saya takut resesi ekonomi di dua wilayah itu,” katanya.
Dirinya yakin Gubernur Jambi telah mengambil terobosan terobosan progesif, yang solutif, diyakini mampu menekan angka Inflasi di Jambi.
“Kita harus mengambil stategi yang masif. Kitakan DPRD fungsinya pengawasan jadi nanti akan tanya kepada OPD terkait bagaimana seperti ini inflasi di Jambi tinggi,” katanya.
Diberitakan sebelumnya Gubernur Jambi Al Haris merespon langsung perintah Presiden Jokowi untuk menekan angka inflasi di Provinsi Jambi yang merupakan tertinggi di Indonesia.
Al Haris saat diwawancarai menyebutkan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk menekan angka inflasi di Jambi sebesar 8,55 persen tersebut.
“Kita sudah mengetahui angka tersebut dan sudah kita siapkan beberapa langkah, pertama saya akan minta kepada para Walikota dan Bupati untuk mengaktifkan lagi Satgas Pangan,” katanya pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Satgas Pangan ini nantinya kata Al Haris, disiapkan untuk memantau harga barang-barang pokok secara berkala setiap harinya.
“Kita juga akan mengadakan operasi pasar mulai minggu depan untuk menekan angka inflasi ini,” tambahnya.
Penyebab inflasi tinggi di Jambi kata Al Haris disebabkan karena naiknya harga cabai dan cukai rokok.
“Kita kan di Jambi hanya dua kota yang jadi sampel yakni Kota Jambi dan Kabupaten Bungo, artinya hal ini akan langsung kita tindaklanjuti,” ujarnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi, dalam sambutannya pada pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi 2022 di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, merinci kelima provinsi dengan tingkat inflasi tertinggi yakni Jambi berada di 8,55 persen; Sumatra Barat 8,01 persen; Bangka Belitung 7,77 persen, Riau 7,04 persen, dan Aceh 6,97 persen.