DATAJAMBI.COM – Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief menekan kepada ASN yang ada dilingkup Pemkab Batanghari agar tetep fokus bekerja sesuaikan dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) masing-masing agar terwujud “Batanghari Tangguh”.
Bupati Fadhil Arief juga menyebutkan, agar ASN juga jangan terlalu risau dengan sebuah jabatan, artinya dimana saja nanti yang telah diputuskan oleh pemimpin harus diterima dengan hati senang.
” Kawan-kawan serahkan saja. Keputusan ini mungkin bisa ada salahnya. Makanya ada pasal berbunyi disitu, apalagi kemudian hari terdapat kekeliruan akan di rubah kembali sebagaimana mestinya,” kata Fadhil Arief Jum’at, 1 April 2022.
Mungkin ada salahnya, lanjut Fadhil Arief, tapi ada juga lihat-lihat salahnya. Dan hal ini kawan-kawan ASN tidak perlu menyebutkan salah.
”Oh salah saya di ini posisi disitu, ini gawat. Biarkan saja mengalir dengan sendirinya. Atau kawan-kawan tidak nyaman di duduk di situ silahkan kawan-kawan mengundurkan diri. Itu juga hak. Karena pegawai negeri juga punya untuk menolak, silakan gunakan instrumen itu, ” kata Fadhil Arief.
Mengundurkan diri gak juga, sambung Fadhil Arief, hanya menyebutkan salah saja. Ada beragam jika pegawai saat ini, dan itu berbeda saat kami jadi pegawai dulu.
” Maka kadang-kadang keluar cakap sombong sayo, kalo mau padek-padek an, jadi pegawai padek lah saya. Saya 3 kali kalah Pilkada masih di pake orang. Itu nian pengalaman diri saya, ” ujar Putra Terusan itu.
Kalau kita kerja serius dan sungguh-sungguh atas tetep memperhatikan kita. ” Cuma kalo diberi tugas A ngelak saja, ini bukan kerja saya, kalo seperti itu susah jadinya,” ujarnya.
Fadhil Arief menceritakan saat dirinya jadi pegawai, di bagian Pemdes di Sekretariat Daerah Kabupaten Batanghari. Kemudian dipindahkan ke kantor Camat Marosebo Ilir, yang mana saat itu Marosebo Ilir baru dibentuk yang hanya memiliki 2 pegawai, yakni Camat dengan Sekcam.
Tapi untuk Kepala Seksi (Kasi) kosong, maka dibuat Fadhil Arief yang menangkap Plt. Kasi. Dan Segala Kasi itu yang dijabat oleh Fadhil Arief yang harus dikerjakan, mulai dari ngetik, bawah motor, bawa mobil Camat, dan sampai mencuci mobil Camat.
” Saya bukan sombong-sombong. Anak mantan Sekda lah pulak, biasanya orang nolak. Pegawai lansung golongan III a perwira namanya. Saya di suruh Camat, Dhiel kek mobil ini supaya bersih. Tau lah saya, berarti nyuruh nyuci mobil,” sebut Fadhil.
Karena pada saat di sana tidak ada tempat cuci mobil. Karena ini atasan kita, dan ini wajah pemerintahan. Tujuan Fadhil Arief agar ASN jangan pernah gensi-gensi bertugas.
”Hasilnya yang saya dapat, ya hari ini dibuat orang jadi bupati. Pegawai golongan III a nyuci mobil masih mau. Kawan-kawan kadang gensi seperti itu ” katanya.