DATAJAMBI.COM – Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief minta agar Kaban Bakeuda Batanghari, Tesar Arlin membuat pengumuman atau diberikan informasi kepada seluruh Camat, kenapa ADD di desa tidak disalurkan? Mungkin ada persyaratan yang belum terpenuhi.
Dan untuk mengatasi ini tugas Bakeuda Batanghari, karena desa sebagian menuntut bagaimana ADD-nya disalurkan.
” Ini kawan-kawan terkadang, pekerjaan dia sendiri belum rampung, tapi menyalahkan orang lain. Memang orang kita ini hobi lempar batu sembunyi tangan, ” kata Fadhil Arief, Selasa 5 April 2022.
Lanjut Fadhil Arief, sama dengan guru yang mendapat sertifikasi menuntut soal TPP tidak diberikan lagi. Ternyata tidak baca aturan yang ada.
Maka saat HUT PGRI tambah Fadhil Arief, guru itu sangat besar jasanya terhadap kita semua. Karena jasa guru orang banyak pintar dan cerdas. Ada jadi menteri, presiden, dokter, bupati, Camat, gubernur dan lainya.
” Tapi itu guru dulu, guru sekarang apakah seperti itu? Ini yang jadi pertanyaan kita. Masa jelas-jelas sudah dapat sertifikasi, tapi tak dapat TPP masih juga protes juga,” pungkasnya.
Menurut Fadhil Arief ini jadi aneh, karena kalau sesuatu yang menguntungkan bagi dia, walaupun salah menurut aturan dia anggap itu boleh.
” Kita bukan main menyebutkan orang lain korupsi, padahal dia yang tidak sesuai peraturan,” sebut Fadhil Arief saat pelantikan pejabat eselon II di Serambi Rumah Dinas Bupati Batanghari belum lama ini.
Lebih jauh Fadhil Arief menjelaskan, jadi seorang pegawai itu sangat jelas, dari sumpah awalnya dia akan mematuhi perundang-undangan yang berlaku. Jadi seorang pegawai harus terus belajar.
Pada kesempatan itu Bupati Fadhil Arief juga menyampaikan, pada saat pelantikan kali dirinya sengaja memilih memakai jas. Karena ini merupakan gambaran, kalau di Kabupaten Batanghari masih banyak Belanda di Batanghari yang suka mengadu domba, mengusut, fitnah dan adu domba. Dan pegawai tidak boleh memiliki sifat demikian.
” Sebelumnya saya memakai baju teluk belango sesuai dengan budaya kita, ngapo saya pakai jas? Saya mau gambaran masih banyak Belanda di Batanghari. Dan juga supaya kita ingat perangai Belanda jangan di pelihara lagi . Ternyata masih banyak di kantor-kanto kita,” ujar Fadhil .
Fadhil Arief juga menyebutkan, tidak perlu untuk membicarakan bupati, karena hal itu akan segera sampai ke telinga dia. Tapi bupati tetap santai menerima itu.
” Percayalah, sangat banyak yang mengadu bupati di kantor-kantor. Sedikit saja ngomongi bupati akan sampai ke telinga saya. Tapi saya gak apa-apa, mudah-mudahan pahala kita bertambah,” ucapnya.